Loading...

Pendidikan Dalam Perspektif Globalisasi dan Desentralisasi

Pemahaman yang benar mengenai globalisasi dan desentralisasi merupakan dasar untuk mendudukkan peran pendidikan secara benar pula sehingga pendidikan betul-betul berfungsi untuk menciptakan perubahan dalam pengetahuan, perilaku, dan sikap manusia terutama kaum generasi muda, agar mereka siap menghadapi perubahan yang sedang dan akan terjadi. 

Bahkan tidak hanya sekadar menyesuaikan diri dengan perubahan, melainkan harus mampu menjadi aktor pembawa dan pengarah perubahan yang sehat dan konstruktif bagi manusia, alam dan lingkungan. Dengan demikian mereka akan mampu berperan aktif dalam keadaan, seperti apapun tak terkecuali ketika masyarakat dunia memasuki panggung globalisasi dan ketika Indonesia memasuki era desentralisasi. 

Pandangan globalisasi dan desentralisasi yang benar, mengarahkan pendidikan kita untuk memilih srategi yang tepat termasuk menetapkan dasar di mana pendidikan itu mulai bertolak dan ke arah mana pendidikan itu kita bawa, dan untuk mencapai tujuan yang bagaimana. 

Adsense IndonesiaMemasuki era globalisasi dan desentralisasi mensyaratkan pendidikan untuk tidak lagi sekedar terpaku pada bidangnya sendiri. Pendidikan dituntut untuk menggunakan dasar yang lebih luas, seluas aspek dan perjalanan kehidupan sehari-hari. Tidak ada bidang lain yang mampu menyaingi luasnya peran lembaga pendidikan sebagai lembaga pelayanan. 

Coba anda renungkan sebentar. Bukankah produk pendidikan yang melayani kebutuhan tenaga yang bergerak dalam bidang legislatif, yudikatif dan eksekutif? Bukankah produk pendidikan yang melayani kebutuhan tenaga dalam bidang sosial, ekonomi, keuangan, perdagangan, politik dan hukum? Bukankah produk pendidikan yang melayani kebutuhan tenaga dalam sektor formal dan non formal, swasta dan pemerintah? Bukankah pendidikan yang diharapkan untuk menciptakan masyarakat yang gemar belajar atau learning society dan masyarakat yang tak pernah berhenti belajar atau life log learning? 

Bukankah pendidikan pula yang dituntu untuk mengembangkan masyarakat yang berilmu pengetahuan atau knowledge society, yaitu masyarakat yang mengandalkan dan menekankan pengetahuan dan keterampilan lebih penting daripada sumber daya alam, material endowment, dan kapital?

Maka tidak heran jika saat ini berkumandang kembali tema-tema baru (yang sesungguhnya dengan nafas lama yang dihembuskan sejak beberapa dekade yang lalu) yang menggambarkan keterkaitan pendidikan dengan bidang-bidang lainnya. 

Salah satu istilah yang telah anda dengar adalah Broad-based education atau Pendidikan Berbasis Luas. Tema lainnya yaitu Life Skill Education (Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup) yang juga nyaring gaungnya sejak beberapa waktu yang lalu. Pendidikan berorientasi kecakapan hidup menuntut pendidikan agar tidak hanya membatasi diri dalam mengajarkan pengetahuan dan kecakapan akademik semata atau vokasional semata, melainkan menekankan pula pada kecakapan sosial, kecakapan personal dan kecakapan berpikir rasional. 

Dengan kata lain, pendidikan harus dibangun dan dikembangkan melalui basis yang lebih luas, sesuai dengan tuntutan kehidupan nyata di masyarakat. 

Sebagaimana disinggung sepintas di atas, salah satu kenyataan yang kita saksikan saat ini adalah masuknya masyarakat dunia ke dalam kancah pergaulan globalisasi, termasuk kita ini tidak terkecuali. Suka atau tidak suka arus globalisasi merupakan arus irreversible atau yang tidak dapat dibalik. Kenyataan kedua adalah masyarakat Indonesia dalam era desentralisasi. Sebuah keputusan politik yang telah ditunggu-tunggu sejak lama. Suka atau tidak sudah merupakan sebuah keputusan yang juga irreversible. Tidak ada satupun yang ingin kembali ke dalam model yang sentralistis masa lalu. Kecuali mereka yang takut kehilangan hak monopoli dalam kepentingan, kekuasaan dan kepemilikan.

0 comments:

Post a Comment

*Sebelum pergi, Harap Tinggalkan Link dan Komentar Anda*

 
TOP