Di posting sebelum ini telah disinggung tentang Belajar sebagai suatu proses, yang penting ada kemauan, maka proses belajar itu akan terwujud dengan baik dan sesuai yang diharapkan. Langkah awal (memulai) belajar menjadi suatu hal yang dititik beratkan dalam posting tersebut. Yah, kata kuncinya adalah memulai untuk sebuah proses.
Ketika anda memikirkan sesuatu yang akan dikerjakan, maka hal awal yang dipikirkan adalah bagaimana cara memulainya. Contohnya saja membuat blog, dalam benak awal mungkin anda tertarik dengan cerita-cerita dari teman ke teman tentang suatu blog. Setelah itu anda berpikir bagaimana mereka bisa membuat blog? Atau anda membayangkan apa itu blog kemudian anda hendak mencari tahu sendiri perihal blog tersebut.
Setelah anda mengumpulkan informasi atau gambaran umum tentang blog. Sontak muncul dalam benak bahwa membuat blog itu tidak mudah, butuh ekstra efektifitas dalam mempelajarinya. Itu baru membuat blog, belum lagi pekerjaan-pekerjaan lain yang juga membutuhkan ekstra efektifitas agar setiap pekerjaan anda terkesan mudah.
Lalu Bagaimana Cara Memulai Sesuatu itu tanpa ada Kesan Sulit dalam benak?
Berbagai tips tersebar di berbagai sumber baik di media cetak maupun di media elektronik macam internet dan lain-lain sebagainya yang membahas tentang cara memulai sesuatu dengan mudah. Namun mungkin tidak ada salahnya dalam postingan ini saya sedikit ingin menambahkan sebagai pelengkap referensi anda dalam mengerjakan segala sesuatu.
Id 1., Niat : Niat memiliki pengertian umum bisa juga khusus. Umum dalam arti niat melakukan sesuatu yang memang muncul dalam benak ingin melakukan sesuatu. Sementara dalam arti khusus, niat itu memiliki cara tersendiri dalam menuangkannya sebelum melakukan sesuatu. Sebagai contoh ketika orang hendak shalat, ia membaca lafal niat sebelum mengerjakannya. Atau sebelum berangkat dari rumah, seseorang melafalkan Basmallah ketika hendak menganjakkan kaki dari tangga rumah untuk keluar. Hal ini berarti Niat sangatlah penting sebelum melakukan sesuatu karena niat itu dapat dikatakan sebagai penunjuk arah ketika kita sedang melakukan suatu pekerjaan.
Id 2., Cinta : Siapa yang tidak mengenal kata cinta, "Angkat Tangannya!". Sedemikian besar peran cinta ketika mau melakukan sesuatu. Suatu pekerjaan pasti akan terasa mudah jika kita menyukai pekerjaan itu. Misalkan anda ditawarkan pekerjaan di sebuah kantor pelayanan publik sementara tugas anda adalah seorang cleaning service. Gambaran anda ketika mendapat tawaran itu seperti apa? Anda bisa menjawab sendiri. Menjadi cleaning service yang menurut strata sebuah kantor pelayanan publik adalah pekerjaan yang rendah atau merendahkan pemangku profesi tersebut. Kemudian kesan anda menjadi berbeda dan menganggap bahwa pekerjaan tersebut jelas akan terasa sulit untuk dilakukan. Nah, untuk menepis kesan-kesan yang seperti itu, tentu yang kita butuhkan adalah konsep mencintai pekerjaan seperti itu.
Id 3., Cita-cita : Setiap orang yang melakukan sesuatu pasti memiliki maksud dan tujuan. Walaupun apa yang dia lakukan itu dengan maksud hanya sekedar, tetapi dampak darinya jelas ada. Pekerjaan yang kita lakukan hendaklah memiliki target, ketercapaian, tujuan serta cita-cita. Untuk apa sebuah pekerjaan jika hanya untuk memenuhi alur waktu? Mubazir, kan? Minimal kita-melakukan pekerjaan itu yang bisa menghasilkan (materi) dengan itu kita bisa membawa pulang dan menjadi kebanggaan buat keluarga di rumah, lebih-lebih istri. Artinya, cita-cita yang ingin kita capai dalam setiap pekerjaan adalah untuk membahagiakan mereka.
Dari ketiga hal tersebut, harapan semoga dapat menjadi pelengkap konsep motivasi bagi setiap kita yang hendak melakukan sesuatu. Cara berpikir kita terus terasah manakala kita menjadikan itu sebagai pemicu dalam setiap gerakan kaki dan tangan kita untuk melakukan sesuatu itu dengan mudah.
Semoga tulisan ini bermanfaat.
Note : Berbuatlah hal positif sebanyak-banyaknya dengan tidak menganggap hal itu sebagai sesuatu yang sepele.
Potret Kesulitan Hidup:
Ketika anda memikirkan sesuatu yang akan dikerjakan, maka hal awal yang dipikirkan adalah bagaimana cara memulainya. Contohnya saja membuat blog, dalam benak awal mungkin anda tertarik dengan cerita-cerita dari teman ke teman tentang suatu blog. Setelah itu anda berpikir bagaimana mereka bisa membuat blog? Atau anda membayangkan apa itu blog kemudian anda hendak mencari tahu sendiri perihal blog tersebut.
Setelah anda mengumpulkan informasi atau gambaran umum tentang blog. Sontak muncul dalam benak bahwa membuat blog itu tidak mudah, butuh ekstra efektifitas dalam mempelajarinya. Itu baru membuat blog, belum lagi pekerjaan-pekerjaan lain yang juga membutuhkan ekstra efektifitas agar setiap pekerjaan anda terkesan mudah.
Lalu Bagaimana Cara Memulai Sesuatu itu tanpa ada Kesan Sulit dalam benak?
Berbagai tips tersebar di berbagai sumber baik di media cetak maupun di media elektronik macam internet dan lain-lain sebagainya yang membahas tentang cara memulai sesuatu dengan mudah. Namun mungkin tidak ada salahnya dalam postingan ini saya sedikit ingin menambahkan sebagai pelengkap referensi anda dalam mengerjakan segala sesuatu.
Id 1., Niat : Niat memiliki pengertian umum bisa juga khusus. Umum dalam arti niat melakukan sesuatu yang memang muncul dalam benak ingin melakukan sesuatu. Sementara dalam arti khusus, niat itu memiliki cara tersendiri dalam menuangkannya sebelum melakukan sesuatu. Sebagai contoh ketika orang hendak shalat, ia membaca lafal niat sebelum mengerjakannya. Atau sebelum berangkat dari rumah, seseorang melafalkan Basmallah ketika hendak menganjakkan kaki dari tangga rumah untuk keluar. Hal ini berarti Niat sangatlah penting sebelum melakukan sesuatu karena niat itu dapat dikatakan sebagai penunjuk arah ketika kita sedang melakukan suatu pekerjaan.
Id 2., Cinta : Siapa yang tidak mengenal kata cinta, "Angkat Tangannya!". Sedemikian besar peran cinta ketika mau melakukan sesuatu. Suatu pekerjaan pasti akan terasa mudah jika kita menyukai pekerjaan itu. Misalkan anda ditawarkan pekerjaan di sebuah kantor pelayanan publik sementara tugas anda adalah seorang cleaning service. Gambaran anda ketika mendapat tawaran itu seperti apa? Anda bisa menjawab sendiri. Menjadi cleaning service yang menurut strata sebuah kantor pelayanan publik adalah pekerjaan yang rendah atau merendahkan pemangku profesi tersebut. Kemudian kesan anda menjadi berbeda dan menganggap bahwa pekerjaan tersebut jelas akan terasa sulit untuk dilakukan. Nah, untuk menepis kesan-kesan yang seperti itu, tentu yang kita butuhkan adalah konsep mencintai pekerjaan seperti itu.
Id 3., Cita-cita : Setiap orang yang melakukan sesuatu pasti memiliki maksud dan tujuan. Walaupun apa yang dia lakukan itu dengan maksud hanya sekedar, tetapi dampak darinya jelas ada. Pekerjaan yang kita lakukan hendaklah memiliki target, ketercapaian, tujuan serta cita-cita. Untuk apa sebuah pekerjaan jika hanya untuk memenuhi alur waktu? Mubazir, kan? Minimal kita-melakukan pekerjaan itu yang bisa menghasilkan (materi) dengan itu kita bisa membawa pulang dan menjadi kebanggaan buat keluarga di rumah, lebih-lebih istri. Artinya, cita-cita yang ingin kita capai dalam setiap pekerjaan adalah untuk membahagiakan mereka.
Dari ketiga hal tersebut, harapan semoga dapat menjadi pelengkap konsep motivasi bagi setiap kita yang hendak melakukan sesuatu. Cara berpikir kita terus terasah manakala kita menjadikan itu sebagai pemicu dalam setiap gerakan kaki dan tangan kita untuk melakukan sesuatu itu dengan mudah.
Semoga tulisan ini bermanfaat.
Note : Berbuatlah hal positif sebanyak-banyaknya dengan tidak menganggap hal itu sebagai sesuatu yang sepele.
Potret Kesulitan Hidup: