Merilis
dahsyatnya pengaruh puasa bagi kesehatan manusia sebagai individu yang dibebani
kewajiban luhur namun menanamkan pola hidup sehat yang tidak terjamah oleh
kajian IPTEK masa lalu. Namun IPTEK hari ini telah membuktikan betapa
dahsyatnya pengaruh puasa bagi kesehatan mereka. Dengan berpuasa banyak
pelajaran serta banyak faedah penting, baik yang bersifat lahiriah maupun
jasmaniah. Contoh kecil, ketika kita mengalami penyakit 'maag' yang konon
disebabkan karena pola makan yang tidak teratur, justru dengan berpuasa
(menahan diri dari makan dan minum) dapat menyembuhkan penyakit ini.
Perlu
kita ketahui juga bahwa puasa tidak hanya bersandar pada perintah agama
khususnya kaum muslimin. Namun medis telah melogistik kan puasa sebagai icon
kesehatan modern untuk sebagai upaya penyembuhan penyakit-penyakit dalam
semisal kanker, maag, asam urat dan masih banyak lagi pengaruh positif dari
berpuasa.
Marhaban
ya... Ramadhan... Motto Bulan Ramadhan ini mengantarkan kita pada pembahasan
mengenai Manfaat Berpuasa Bagi Kesehatan Manusia. Takjub ketika
kita mempertanyakan, apakah benar orang yang berpendapat bahwa berpuasa itu
menyiksa diri, menyengajakan lapar, berpuasa adalah perbuatan yang sia-sia?
Mari
Kita Buktikan:
Dalam
kajian Umat Islam di dukung oleh Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, Fisio Terapi
dan lain-lain. Presentasi kajian ini memperkenalkan bahwa Allah selaku Sang
Maha Pemberi Perintah untuk berpuasa bagi orang-orang yang beriman kepada-Nya.
Dalam hal ini, Allah Ta'ala berjanji akan memberikan berkah kepada orang-orang
(manusia) yang berpuasa. Seperti yang ditegaskan pula oleh Rasulullah Muhammad
SAW, yang diriwayatkan oleh Ibnu Sunny dan Abu Nu'aim, "Berpuasalah maka
kamu akan sehat". Dengan berpuasa, kita akan memperoleh manfaat secara
biopsikososial berupa sehat dari sisi jasmani, rohani bahkan melingkupi dunia
sosial. Rahasia kesehatan yang dijanjikan ketika manusia berpuasa ini akan
menjadi daya tarik tersendiri bagi kalangan ilmuan, observatoris untuk meneliti
berbagai aspek kesehatan yang terpendam di balik puasa. Aspek-aspek ini
melingkupi aspek psikobiologis, imunopatofisiologis dan biomolekular.
Lebih
jauh dipaparkan oleh mereka-mereka yang telah mengenyam dan meneliti kaidah ini
menjelaskan. Bahwa Nutrisi dunia mendefinisikan puasa atau kelaparan 'starvasi'
sebagai pantangan mengkonsumsi nutrisi-nutrisi baik secara totalitas maupun
secara partial (sebagian) baik yang berjangka panjang bahkan berjangka pendek.
Sedangkan konsep puasa dalam Islam secara substansial adalah menahan diri tidak
makan, minum dan berhubungan suami-istri mulai terbit fajar hingga terbenam
matahari dengan disertai niat mejnadikan puasa memiliki perbedaan dibandingkan
'starvasi' biasa.
Setiap
kaidah-kaidah di atas, bukan berdasarkan asumsi, pranalar atau hasil
penerawangan yang bersifat subjektif (hanya diperuntukkan kepada kaum muslimin
saja), tetapi meluas hingga ke praktek kesehatan yang tidak pernah terjamah di
masa lalu. Tidak diragukan lagi bahwa dengan berpuasa manusia yang menjalani
hidup dalam ruang kehidupan memberikan efek dahsyat yang terurai dalam
penjabaran sebagai berikut:
Apakah
berpuasa memberikan pengaruh pada keseimbangan anabolisme dan katabolisme?
Kajian
lebih dalam menjelaskan bahwa ada perbedaan antara konsep berpuasa dengan
kelaparan atau 'starvasi' dalam berbagai bentuk dapat mengganggu kesehatan
tubuh. Namun sebaliknya, dengan berpuasa terjadi keseimbangan antara anabolisme
tubuh dan katabolisme tubuh yang berdampak pada peremajaan sel akibat asam
amino dan berbagai zat lainnya serta komponen yang memproduksi glukosa darah
dan mensuplai asam amino secara teratur.
Cadangan
protein yang cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat buka dan sahur akan
tetap dapat menciptakan kondisi tubuh untuk terus memproduksi protein esensial
lainnya seperti albumin, globulin dan fibrinogen. Hal ini tidak terjadi pada
starvasi jangka panjang, karena terjadi penumpukan lemak dalam jumlah yang
cukup besar, sehingga berakibat pada terjadinya sirosis hati. Sedangkan saat
berpuasa yang berkelanjutan (Puasa Ramadhan) fungsi hati akan tetap aktif dan
stabil.
Apakah
dengan berpuasa tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah?
Responden
terbanyak mengklaim bahwa berpuasa berbeda dengan 'starvasi'. Dalam puasa
menurut ajaran Islam, penelitian menunjukkan asam amino teroksidasi dengan
pelan dan zat keton tidak meningkat dalam darah sehingga tidak akan
mengakibatkan pengasaman dalam darah.
Apakah
dengan berpuasa tidak berpengaruh pada sel darah manusia?
Dalam
penelitian, saat puasa tidak berpengaruh pada sel darah manusia dan tidak
terdapat perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah merah serta rata-rata
konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan dengan orang yang tidak
berpuasa, apalagi yang tidak pernah melakukannya.
Apakah
berpuasa ada pengaruhnya pada penderita diabetes tipe kedua?
Berpuasa
bagi penderita diabetes tipe kedua tidak berpengaruh dan tidak terdapat
perbedaan protein gula, protein glikosilat dan hemoglobin glikosilat. Namun
pada penderita diabetes tipe tertentu sebaiknya harus berkonsultasi dengan
pakar (dokter) apabila hendak berpuasa.
Diantaranya
adalah penderita diabetes dengan keton meningkat, sedang hamil, usia anak atau
komplikasi lain seperti gagal ginjal dan jantung.
Apakah
dengan berpuasa ada pengaruhnya bagi Ibu Hamil atau Menyusui?
Terdapat
sebuah penelitian puasa pada ibu hamil, menyusui dan kelompok tidak hamil dan
tidak menyusui menurut beberapa survei di beberapa tempat. Ternyata dalam
penelitian tersebut disimpulkan tidak terdapat perbedaan kadar glukosa serum,
asam lemak bebas, trigliserol, keton, beta hidroksi butirat, alanin, insulin,
glucagon dan hormon tiroksin.
Apakah dengan berpuasa akan berpengaruh pada janin?
Penelitian
di Departemen Obstetri dan Ginekologi dari Gaziantep University Hospital,
terhadap 36 wanita sehat dengan kehamilan tanpa komplikasi berturut-turut dari
20 minggu atau lebih, yang berpuasa selama bulan Ramadhan untuk mengevaluasi
efek Ramadhan pada janin, pengukuran Doppler ultrasonografi dalam peningkatan
diameter biparietal janin (BPD), peningkatan panjang tulang paha janin (FL),
meningkatkan berat badan diperkirakan janin (EFBW), profil biofisik janin
(BPP), indeks cairan amnion (AFI) dan rasio arteri umbilikalis sistol/diastol
(S/D) Rasio. Kortisol serum ibu, trigliserida, kolesterol total, low-density
lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), Veri Low Density Lipoprotein
(VLDL) dan LDL/HDL rasio juga dievaluasi sebelum dan sesudah Ramadhan. Hasil
penelitian menunjukkan, tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara
kedua kelompok untuk usia janin, berat badan ibu, perkiraan kenaikan berat
badan janin (EFWG), BPP Janin, AFI dan rasio arteri umblikalis S/D.
Apakah
dengan berpuasa ada pengaruhnya pada penurunan glukosa dan berat badan?
Studi
kohort dilakukan pada 81 Mahasiswa Universitas Teheran of Medical Sciences saat
berpuasa. Dilakukan evaluasi berat badan, indeks masa tubuh (BMI), glukosa,
trigliserida (TG), kolesterol, lipoprotein dentitas rendah (LDL), high density
lipoprotein (HDL) dan Veri Low Density Lipoprotein (VLDL), sebelum dan sesudah
ramadhan. Studi ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan menyebabkan penurunan
glukosa dan berat badan. Meskipun ada penurunan yang signifikan dalam frekuensi
makan, peningkatan yang signifikan dalam LDL dan penurunan HDL tercatat pada
bulan Ramadhan. Tampaknya efek puasa ramadhan pada tingkat lipd dalam darah
mungkin akan berkaitan erat dengan pola makan gizi atau respon kelaparan
biokimia.
Apakah
dengan berpuasa ada pengaruhnya pada fungsi kelenjar gondok?
Ternyata
ketika berpuasa terbukti tidak memiliki pengaruh pada fungsi kelenjar gondok
manusia. Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan
kadar plasma tiroksin (TS), tiroksin bebas, tironin, triyodium dan hormon
perangsang gondok (TSH) pada penerita laki-laki yang berpuasa.
Apakah
dengan berpuasa ada pengaruhnya pada hormon virgisteron?
Pada penelitian hormon wanita, tidak pernah terjadi atau
ditemukan gangguan pada hormon virgisteron saat melaksanakan puasa. Tetapi, 80%
populasi penelitian menunjukkan penurunan hormon prolaktin. Penelitian ini
menunjukkan harapan baru bagi penderita infertilitas atau kemandulan pada
wanita yang disebabkan peningkatan hormon prolaktin. Sehingga saat puasa,
wanita tetap berpeluang besar untuk tetap pada kondisi subur.
Apakah dengan berpuasa bermanfaat bagi jantung?
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa sebenarnya tidak terdapat perbedaan yang mencolok saat berpuasa dibandingkan saat tidak berpuasa. Berpuasa tidak memiliki pengaruh secara drastis pada proses metabolisme lemak, karbohidrat dan protein. Meskipun terjadi peningkatan serum uria dan asam urat sering terjadi saat terjadinya dehidrasi ringat ketika berpuasa.
Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa1. Penurunan LDL sendiri ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Beberapa penelitian 'Chronobiological' menunjukkan saat berpuasa memberikan pengaruh pada ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melantonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun ringan tersebut tampaknya juga berperan bagi peningkatan kesehatan manusia.
Apakah dengan berpuasa dapat memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerja sel dalam tubuh?
Saat anda berpuasa anda akan merasakan terjadinya perubahan dan konversi yang masif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format ulang. Sehingga itu dapat memberikan kesempatan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya. Pola makan saat puasa dapat mensuplai asam lemak dan asam amino penting saat makan sahur dan berbuka.
Sehingga terbentuk tunas-tunas protein, lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal di dalam hati. Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, namun yang lahir dan meremaja justru akan jauh lebih banyak lagi.
Apakah dengan berpuasa dapat sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal? Ataukah dapat meningkatkan kekuatan osmosis urin?
Penghentian konsumsi air selama puasa sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam keadaan tertentu hal ini akan memberi perlindungan terhadap fungsi ginjal. Kekurangan air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah.
Kondisi ini berakibat memacu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan menambah prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah merah.
Apakah dengan berpusa dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh?
Saat ini banyak penelitian menunjukkan saat puasa terjadi peningkatan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalami kenaikan pesat. Pada penelitian terbaru menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar apo-betta, menaikkan kadar apo-alfa1 dibandingkan sebelum puasa. Kondisi tersebut dapat menjauhkan serangan penyakit jantung dan pembuluh darah.
Apakah dengan berpuasa berbagai hormon salah satu rahasia hidup jangka panjang?
Penelitian endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh. Keadaan ini mengakibatkan penurunan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar. Penurunan berbagai hormon tersebut merupakan salah satu rahasia hidup jangka panjang.
Apakah dengan berpuasa dapat bermanfaat pada proses pembentukan sperma?
Dahsyatnya berpuasa telah ditunjukkan dalam penelitian terhadap kesuburuan laki-laki. Dalam penelitian tersebut dilakukan penelitian pada hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH). Ternyata hasil akhir kesimpulan penelitian tersebut bahwa puasa bermanfaat dalam rangka pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh kedua testis.
Apakah dengan berpuasa dapat memberikan manfaat bagi penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthiritis?
Banyak manfaat-manfaat lain yang perlu penelitian lebih jauh misalnya pengaruh puasa pada membaiknya penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthiritis. Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis penderita. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan sel penetral dalam membasmi bakteri.
Apakah benar dengan berpuasa dapat memperbaiki hormon testoteron dan performa seksual?
Dalam sebuah jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan penelitian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki. Penelitian tersebut mengamati kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang kantung (FSH) dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu. Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormon testoteron yang berakibat penurunan nafsu seksual tetapi tidak mengganggu jaringan kesuburan.
Namun hal ini hanya akan bersifat sementara karena beberapa hari setelah berpuasa, hormon testoteron dan performa seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya.
Apakah benar bahwa dengan berpuasa, dapat memperbaiki kondisi mental secara bermakna?
Apakah dengan berpuasa bermanfaat bagi jantung?
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa sebenarnya tidak terdapat perbedaan yang mencolok saat berpuasa dibandingkan saat tidak berpuasa. Berpuasa tidak memiliki pengaruh secara drastis pada proses metabolisme lemak, karbohidrat dan protein. Meskipun terjadi peningkatan serum uria dan asam urat sering terjadi saat terjadinya dehidrasi ringat ketika berpuasa.
Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa1. Penurunan LDL sendiri ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Beberapa penelitian 'Chronobiological' menunjukkan saat berpuasa memberikan pengaruh pada ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melantonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun ringan tersebut tampaknya juga berperan bagi peningkatan kesehatan manusia.
Apakah dengan berpuasa dapat memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerja sel dalam tubuh?
Saat anda berpuasa anda akan merasakan terjadinya perubahan dan konversi yang masif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format ulang. Sehingga itu dapat memberikan kesempatan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya. Pola makan saat puasa dapat mensuplai asam lemak dan asam amino penting saat makan sahur dan berbuka.
Sehingga terbentuk tunas-tunas protein, lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal di dalam hati. Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, namun yang lahir dan meremaja justru akan jauh lebih banyak lagi.
Apakah dengan berpuasa dapat sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal? Ataukah dapat meningkatkan kekuatan osmosis urin?
Penghentian konsumsi air selama puasa sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam keadaan tertentu hal ini akan memberi perlindungan terhadap fungsi ginjal. Kekurangan air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah.
Kondisi ini berakibat memacu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan menambah prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah merah.
Apakah dengan berpusa dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh?
Saat ini banyak penelitian menunjukkan saat puasa terjadi peningkatan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalami kenaikan pesat. Pada penelitian terbaru menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar apo-betta, menaikkan kadar apo-alfa1 dibandingkan sebelum puasa. Kondisi tersebut dapat menjauhkan serangan penyakit jantung dan pembuluh darah.
Apakah dengan berpuasa berbagai hormon salah satu rahasia hidup jangka panjang?
Penelitian endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh. Keadaan ini mengakibatkan penurunan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar. Penurunan berbagai hormon tersebut merupakan salah satu rahasia hidup jangka panjang.
Apakah dengan berpuasa dapat bermanfaat pada proses pembentukan sperma?
Dahsyatnya berpuasa telah ditunjukkan dalam penelitian terhadap kesuburuan laki-laki. Dalam penelitian tersebut dilakukan penelitian pada hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH). Ternyata hasil akhir kesimpulan penelitian tersebut bahwa puasa bermanfaat dalam rangka pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh kedua testis.
Apakah dengan berpuasa dapat memberikan manfaat bagi penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthiritis?
Banyak manfaat-manfaat lain yang perlu penelitian lebih jauh misalnya pengaruh puasa pada membaiknya penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthiritis. Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis penderita. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan sel penetral dalam membasmi bakteri.
Apakah benar dengan berpuasa dapat memperbaiki hormon testoteron dan performa seksual?
Dalam sebuah jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan penelitian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki. Penelitian tersebut mengamati kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang kantung (FSH) dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu. Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormon testoteron yang berakibat penurunan nafsu seksual tetapi tidak mengganggu jaringan kesuburan.
Namun hal ini hanya akan bersifat sementara karena beberapa hari setelah berpuasa, hormon testoteron dan performa seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya.
Apakah benar bahwa dengan berpuasa, dapat memperbaiki kondisi mental secara bermakna?
Seorang
peneliti di Moskow melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan mental
termasuk skizofrenia. Ternyata setelah ia berpuasa sekitar 65% terdapat
perbaikan kondisi mental yang bermakna.
Berbagai penelitan lainnya menunjukkan ternyata puasa
Ramadhan juga mengurangi resiko komplikasi kegemukkan, melindungi tubuh dari
batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan muda dan penyakit lainnya yang
masih banyak lagi.
Apakah
benar bahwa dengan berpuasa, ada peningkatan komunikasi psikososial baik
terhadap Allah maupun sesama manusia?
Manfaat
puasa bagi kehidupan psikososial memegang peranan penting dalam kesehatan
manusia. Dalam bulan puasa terjadi peningkatan komunikasi psikososial baik
dengan Allah dan sesama manusia. Hubungan psikologis berupa komunikasi dengan
Allah akan meningkat pesat, karena dengan berpuasa-lah bulan yang segalanya
diberkahi.
Setiap do'a dan ibadah akan berpahala bahkan berlipat-lipat
dibandingkan biasanya. Bertambahnya kualitas dan kuantitas ibadah di bulan
puasa juga dapat meningkatkan komunikasi sosial dengan sesama manusia baik
keluarga, saudara dan tetangga akan lebih sering. Berbagai peningkatan ibadah
secara langsung akan meningkatkan hubungan dengan Pencipta dan sesamanya
setelah itu barulah terasa akan kenyamanan dalam jiwa.
Apakah
benar bahwa dengan berpuasa dapat menurunkan adrenalin?
Keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluih darah perifer, meluaskan pembuluh darah koroner. Meningkatkan tekanan darah arterial dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung. Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah.
Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.
Kesimpulan :
Berbagai
kajian ilmia melalui penelitian medis telah menunjukkan bahwa ternyata puasa
sebulan penuh saat ramadhan bermanfaat sangat luar biasa bagi tubuh manusia.
Sebaliknya, banyak penelitian menunjukkan bahwa puasa berbeda dengan 'starvasi'
biasa, secara umum tidak akan mengganggu tubuh manusia. Dalam mencermati temuan
ilmiah tersebut akan lebih diyakini bahwa berkah kesehatan yang dijanjikan
dalam berpuasa ternyata bukan sekedar teori dan opini.
Manfaat
puasa bagi kesehatan sebagian telah terbukti secara ilmiah. Wajar saja bahwa
puasa adalah saat yang paling dinantikan oleh kaum muslimin. Karena memang terbukti
secara ilmiah menjanjikan berkah dan mukjizat dalam kesehatan manusia.
0 comments:
Post a Comment
*Sebelum pergi, Harap Tinggalkan Link dan Komentar Anda*