Loading...

Teknologi Hijau Daihatsu

Kerusakan alam : Isu klasik yang parah namun tak pernah berubah
Mungkin terdengar skeptis. Atau mungkin cenderung pesimis.Tapi membicarakan tentang kerusakan alam, entah kenapa semakin hari justru semakin miris. Kita mengerti tentang banyak hal mengenai masalah ini. Sebut saja perubahan cuaca yang tak menentu, polusi udara, air,suara, pemanasan global, hingga bencana alam yang berkaitan sangat erat dengan kerusakan alam dan efeknya.
Namun kenyataannya hampir tidak ada perubahan signifikan yang bisa dilihat dan dirasakan. Padahal banyak sekali literatur, bahkan ajakan untuk memerhatikan alam seperti pada ulasan artikel ataupun kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kita terhadap eksistensi alam yang sehat.
Kerusakan alam yang semakin hari semakin parah dewasa ini, seperti yang kita ketahui, memiliki banyak penyebab yang seakan tak ada habisnya. Mulai dari yang sepele seperti buang sampah sembarangan, hingga yang kompleks seperti ketamakan dan ketidak-bijakan sifat manusia dalam mengeksploitasi alam.
Dua sisi kendaraan bermotor : Cepat sekaligus Lambat
 
Diantara berbagai penyebab tersebut, salah satu yang familiar keberadaannya disekitar kita adalah penggunaan kendaraan bermotor. Ya kendaraan bermotor menyumbang peranan yang sangat besar dalam perubahan alam, terlebih lagi kita banyak menggantungkan aktivitas terhadap kendaran bermotor. 

Kendaraan bermotor, semakin cepat namun juga semakin lambat
Kendaraan bermotor, apapun itu memang tak bisa dipungkiri membuat kita bisa lebih cepat. Dalam menempuh jarak, mencari rezeki, atau apapun itu yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Namun dibalik itu, jika tidak bijak dalam penggunaan dan perawatannya, kendaraan bermotor justru akan membuat alam semakin lambat menyehatkan dirinya.
Karena itulah saya sebut kendaraan bermotor mempunyai dua sisi yang bertolak belakang, membuat kita, manusia menjadi semakin cepat, namun membuat kemampuan alam menyehatkan dirinya menjadi semakin lambat. Kedua sisi ini mau tidak mau merupakan tugas kita untuk menyeimbangkannya agar tidak terjadi kerusakan yang semakin parah dan tak terkendali.
Lantas bagaimana caranya ?
Ah, tentang ini saya yakin kita pasti sama-sama mengerti. Banyak sekali cara yang bisa dilakukan agar kendaraan bermotor terutama bagian mesin sebagai bagian paling penting dari kendaraan bermotor sekaligus penyebab terbesar kerusakan alam yang disebabkan kendaraan bermotor. 
Salah satu caranya adalah pengaplikasian teknologi hijau seperti yang sudah dilakukan Daihatsu beberapa waktu ini. Dengan teknologi hijau yang sudah dikembangkan oleh Daihatsu selama sekian lama, memungkinkan kendaraan bermotor terutama mobil lebih ramah lingkungan dan secara tidak langsung berpotensi besar memerbaiki sekaligus mencegah pola kerusakan alam yang selama ini disebabkan oleh faktor kendaraan bermotor.
Teknologi Hijau Daihatsu : Karena mesin dan alam seharusnya bersahabat
Teknologi Hijau Daihatsu
Menyadari akan pentingnya peranan kendaraan bermotor pada kehidupan kita, namun tanpa mengesampingkan imbas dari penggunaan kendaraan bermotor terhadap kerusakan alam, Daihatsu mulai mengaplikasikan sebuah konsep yang disebut sebagai Teknologi Hijau pada produk yang sedang dikembangkannya.
Teknologi hijau terdiri dari 3 tahap dimana setiap tahap saling berkesinambungan membentuk sebuah sinergi yang pada akhirnya diharapkan mampu meminimalisir dampak yang ditimbulkan kendaraan bermotor terhadap kerusakan alam. Ketiga tahap tersebut adalah Eco-idle technology, Cylinder Turbocharged Direct Injection, dan Precious Metal-Free Liquid-feed Fuel Cell.
Mari kita bahas ketiga tahap tersebut satu persatu.
1. Eco Idle Technology
Tahap Pertama Teknologi Hijau Daihatsu : Eco Idle Technology
Pada tahap ini Daihatsu memaksimalkan penggunaan teknologi i-EGR ( ion - Exhaust Gas Recirculation) yang mengatur pembakaran dan emisi gas buang pada mesin. Melalui teknologi i-EGR ini mesin lebih mampu menghasilkan pembakaran sempurna sehingga bisa menekan kadar CO2 yang dkeluarkan sistem pembuangan secara lebih signifikan.
Prinsip kerja fitur Eco-Idle pada teknologi hijau daihatsu
Selain itu, sistem i-EGR ini juga memiliki fitur eco-idle yang berkemampuan mengatur hidup-mati mesin secara otomatis ketika keadaan macet sehingga selain mampu menghemat bahan bakar, mobil tidak mengeluarkan gas CO2 secara mubazir. Prinsip kerja Eco-idle yang terlihat pada gambar diatas begitu memudahkan pengendara mengatur hidup mati mobilnya. Ketika pengendara menginjak rem dan mobil berada pada kecepatan 7km/jam atau kurang mesin akan otomatis berhenti, dan jika rem dilepas, secara otomatis hidup kembali. Dan untuk berjaga-jaga, fitur ini juga memungkinkan pengendara menghidupkan mesin walaupun rem tetap diinjak, seperti jika berada pada tanjakan contohnya.
Rangkuman Tahap Pertama Teknologi Hijau Daihatsu
Melalui tahap pertama ini, Daihatsu bermaksud mewujudkan beberapa poin penting yang menjadi basis dalam struktur mobil yang ramah lingkungan. Seperti yang terlihat pada gambar yang merupakan rangkuman tahap pertama teknologi hijau diatas, beberapa poin penting yang ingin dimaksimalkan oleh Daihatsu adalah :
Perbaikan Power Train.

Power Train yang merupakan salah satu komponen paling penting dalam sebuah mobil memegang peranan kuat sebagai unsur pendukung berhasilnya teknologi hijau Daihatsu. Sedikit info, power train merupakan sekumpulan komponen pada mobil yang meliputi mesin, transmisi, dll. Dengan melakukan berbagai perbaikan pada power train seperti peningkatan daya transmisi CVT dan mengoptimalkan rasio gigi, mesin akan bekerja secara lebih baik dan halus.
Evolusi Kendaraan 

Berat keseluruhan mobil sangat berpengaruh terhadap kinerja mesin dan penggunaan bahan bakar. Semakin berat bobot mobil, maka mesin akan bekerja lebih keras dan bahan bakar yang digunakan pun semakin banyak.Untuk itu mobil dengan bobot yang lebih ringan merupakan poin penting dalam perwujudan teknologi hijau Daihatsu.

Manajemen Energi 

Pemanfaatan energi bahan bakar secara efektif dan efisien juga merupakan esensi utama dari tahap pertama teknologi hijau ini karena semakin banyak bahan bakar yang terbuang secara percuma, mobil akan semakin boros dan tentu saja semakin banyak polusi yang dihasilkan.

2. 2 Cylinder Turbocharged Direct Injection

Tahap Kedua Teknologi Hijau Daihatsu : 2 Cylinder Turbocharged Direct Injection
"Mengurangi dalam rangka meningkatkan" itulah yang menjadi pemikiran dasar teknologi hijau tahap kedua ini. Masih bersinergi dengan konsep dari tahap pertama yaitu memaksimalkan efisiensi bahan bakar dan pengurangan bobot mobil, pada tahap ini Daihatsu berfokus pada teknologi mesin yang berbobot lebih ringan namun tetap bertenaga, dan sistem pengapian yang lebih sempurna.

Rangkuman Tahap Kedua Teknologi Hijau Daihatsu
Sebagai penyempurnaan konsep dari tahap pertama,  yang menjadi titik tumpu tahap kedua adalah penggunaan mesin dengan 2 silinder dengan injeksi turbo (2 Cylinder Turbocharged Direct Injection) dan sistem pengapian Active Ignition.

2 Cylinder Turbocharged Direct Injection : Lebih sedikit bukan berarti lebih lemah

Jika kebanyakan mesin mobil menggunakan 3 silinder maka TeknologiHijauDaihatsu mengembangkan mesin dengan 2 silinder. Pengurangan silinder ini dimaksudkan agar pembakaran bahan bakar menjadi lebih efektif dan meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar secara permanen. Jika dibandingkan dengan mesin mobil Daihatsu terdahulu yang masih menggunakan 3 silinder, mesin 2 silinder ini mampu menghemat bahan bakar sebesar 30%

Namun lebih sedikit bukan berarti lebih lemah. Daihatsu tetap memerhatikan faktor kenyaman berkendara terutama kecepatan dan tenaga mesin. Oleh karena itu sistem injeksi turbo sengaja dimasukkan untuk melengkapi mesin agar meskipun menggunakan 2 silinder namun mesin tetap kencang dan bertenaga.

Sistem pengapian Active Ignition

Semakin sedikit sisa bahan bakar yang terbakar, maka efisiensi akan semakin besar. Sistem Active Ignition dirancang dengan menggunakan listrik berfrekuensi tinggi agar mampu menghasilkan percikan api yang lebih besar sehingga bahan bakar bisa terbakar dengan sempurna tanpa banyak terbuang.

Deep/wide Baterai Capacitor Mega Storage

Kapasitor penyimpanan mega yang disebut sebagai " panci ajaib" mampu menyimpan energi listrik dalam skala besar untuk nantinya digunakan secara lebih efisien, Hal ini membuat mobil dapat secara efektif menggunakan energi yang sebelumnya hanya terbuang sebagai limbah.

3. Precious Metal-Free Liquid-Feed Fuel Cell

Tahap Ketiga Teknologi Hijau DaihatsuPrecious Metal-Free Liquid-Feed Fuel Cell
Nah jika pada tahap pertama dan kedua yang menjadi fokus TeknologiHijau Daihatsu adalah pengurangan bobot dan efisiensi penggunaan bahan bakar, maka sebagai penyempurnaan, tahap ketiga ini berfokus pada bahan bakar dengan nol emisi.

Nol emisi berarti gas buang yang dihasilkan menjadi jauh lebih bersih dan ramah lingkungan. Coba kita bayangkan jika setiap kendaraan mempunyai tingkat emisi nol, tentu tidak akan ada orang batuk atau sakit paru-paru karena terkena asap knalpot.

Rangkuman Tahap Ketiga Teknologi Hijau Daihatsu
Teknologi  bahan bakar dengan tingkat emisi nol berusaha diwujudkan Daihatsu dengan cara yang inovatif yaitu :

Penggunaan Hidrazin Hidrat Cair sebagai bahan bakar baru.

Hidrazin-Hidrat ( N2H4-H2O) yang tersusun dari Nitrogen dan Hidrogen menyimpan banyak potensi sebagai bahan bakar dengan tingkat emisi nol. Oleh sebab itu Daihatsu telah lama memfokuskan penelitian terhadap bahan bakar ini. Hidrazin-Hidrat mempunyai sifat yang tidak gampang terbakar pada suhu normal sehingga tidak akan gampang terbuang. Selain itu Hidrazin Hidrat juga memiliki tingkat kepadatan energi yang tinggi dan yang paling utama tidak menghasilkan CO2, sehingga tidak menghasilkan polusi udara.

Penggunaan Sel Bahan Bakar Cair PMFLC

Sumber tenaga, terutama baterai kebanyakan menggunakan metal sebagai bahan utama katalisatornya. Namun sekali lagi, secara inovatif Daihatsu mengunakan sel bahan bakar berbentuk liquid/cairan yang disebut PMFLFC. Sesuai kepanjangannya PMFLC ( Precious Metal-Free Liquid-Feed Fuel Cell), sel bahan bahan bakar ini mampu menekan penggunaan metal yang selain mahal juga menambah bobot kendaraan.

Mobil Kompak : Perwujudan Ketiga Tahap Teknologi Hijau


Jika kita memerhatikan gambar diatas terdapat satu buah kesamaan dari ketiga tahap yang ada yaitu Mobil Kompak. Namun apa itu Mobil Kompak ? Alasan apa yang mendasari pembuatan Mobil Kompak sebagai perwujudan ketiga tahap Teknologi Hijau ? Dan apa kontribusinya terhadap lingkungan ? Nah mari kita bahas satu persatu.

Mobil Kompak : Mobil dengan tingkat efisiensi tinggi, ramah lingkungan, dan hemat biaya


Mobil kompak ( Compact Car ) jika diartikan secara harfiah adalah mobil padat. Makna mobil padat disini adalah mobil yang dirancang dengan presisi tinggi sehingga setiap elemen yang terdapat pada mobil mampu bekerja secara maksimal tanpa ada bagian yang kurang memberi kontribusi. Pengurangan komponen yang dirasa berlebihan, dan penggunaan teknologi baru yang lebih efektif baik secara ukuran maupun fungsi merupakan perwujudan dari mobil kompak ini. Jadi tidak salah jika mobil kompak adalah wujud nyata dari hasil tiga tahap teknologi hijau Daihatsu dalam mengembangkan mobil yang ramah lingkungan.

Daihatsu Ayla : Salah satu Mobil Kompak Daihatsu
Daihatsu Charade : Salah satu mobil kompak Daihatsu

Mobil Kompak dan Alasan yang mendasari pembuatannya.

Sedari tadi kita membahas efek yang ditimbulkan kendaraan bermotor terhadap lingkungan. Itu memang menjadi alasan utama dibalik teknologi hijau Daihatsu yang berujung pada pembuatan mobil kompak ini. Namun ada beberapa alasan lainnya yang tidak kalah penting, diantaranya :

Wujud peduli Daihatsu terhadap alam sekitar

Banyak berteori tapi tidak beraksi sama saja bermimpi. Bagaimana bisa kita bilang peduli alam jika tak ada tindakan nyata yang kita lakukan. Maka dari itu Daihatsu sebagai salah satu produsen mobil terbesar menyadari perannya dalam membantu mewujudkan kepedulian terhadap alam sekitar.

Keterbatasan Sumber Daya

Beberapa komponen pembuatan mobil merupakan sumber daya yang tidak bisa diperbaharui yang jika habis maka tidak akan tersedia lagi. Dan sebagian lagi merupakan sumber daya yang hanya tersedia di wilayah tertentu. Minyak atau Metal Langka seperti Indium contohnya. Sumber daya ini hanya terdapat di beberapa bagian dunia tertentu sehingga negara lain sangat ketergantungan. Lalu bayangkan jika terjadi konflik, apa yang terjadi ? Tentu akan ada sumber daya tersebut akan menjadi sangat susah didapat. Untuk itulah mobil kompak dirancang sedemikian mungkin untuk bisa menekan penggunaan sumber daya langka dengan peningkatan efisiensi dan  menggunakan komponen yang baru serta bisa diperbaharui.

Hemat Biaya

Semakin sedikit bahan baku yang digunakan maka akan semakin besar penghematan finansial yang bisa didapat. Biaya produksi mobil yang bisa ditekan berimbas pada harga mobil yang bisa lebih murah. Disamping itu mobil dengan penggunaan bahan bakar yang irit tentu saja baik bagi kantong kita semua.

Mobil Kompak menyimpan banyak kemungkinan

Mobil kompak didesain dengan mesin dan komponen yang bersahabat dengan alam dengan tetap memerhatikan kenyamanan berkendara. Bisa dibayangkan bagaimana efek yang bisa dihasilkan dari mobil dengan tingkat penggunaan efisiensi bahan bakar yang tinggi, mempunyai tingkat emisi nol, ringan, tidak berisik, dan murah. Pasti kenyamanan bisa lebih mudah diraih baik bagi kita manusia, maupun bagi alam.


Our dream is...

To bring eco-friendly cars to drivers around the world.
To give something back to the Earth.
That's the Daihatsu spirit.
Teknologi Hijau Daihatsu sebagai bukti bahwa mesin dan alam seharusnya bersahabat.


Bagaimanapun juga semua kembali ke tangan manusia

Seperti yang saya utarakan di awal tulisan, kelestarian alam masih tergantung sangat besar terhadap perilaku kita sebagai penghuninya. Secanggih apapun teknologi, jika kita tidak menganggap serius keadaan alam, maka tidak akan ada perubahan yang berarti.

Berikut ini beberapa contoh yang bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan kebijakan penggunaan kendaraan bermotor :

1. Rawat kendaraan kita. 
Kendaraan yang tidak terawat selain akan cepat rusak akan berdampak terhadap lingkungan. Contohnya  mengganti oli, menservis mesin, merawat ban, dan masih banyak lagi.

2. Bijak menggunakan kendaraan.
Jika tidak dirasa perlu menggunakan kendaraan sebaiknya tidak usah menggunakan kendaraan. Contohnya mau ke warung yang jaraknya cuma 100 meter saja harus naik mobil. Contoh lainnya sering menggunakan angkutan umum atau menggunakan satu kendaraan untuk beberapa orang dengan tujuan yang sama. Selain itu penggunaan AC yang berlebihan juga berdampak buruk pada alam sekitar.

3. Perhatikan beban pada kendaraan
Selalu perhatikan yang dibawa pada kendaraan pada saat akan bepergian, baik barang bawaan dibagasi maupun jumlah penumpang. Jangan melebihi kapasitas beban yang mampu ditampung kendaraan kita karena seperti yang kita tahu semakin berat beban maka akan semakin keras mesin bekerja dan berimbas pada boros serta tidak efektifnya bahan bakar.

Nah saya rasa itu saja yang bisa saya tulis mengenai Teknologi Hijau Daihatsu. Semoga kita bisa lebih menghargai alam sekitar seperti yang telah Daihatsu lakukan dengan teknologi hijaunya.

"Teknologi hijau Daihatsu, karena mesin dan alam seharusnya bersahabat"

Referensi :
www.daihatsu.co.id
http://www.daihatsu.com/brand/craftsmanship/

0 comments:

Post a Comment

*Sebelum pergi, Harap Tinggalkan Link dan Komentar Anda*

 
TOP