Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Namun dalam spesifikasinya, teori kebudayaan mencakup manajemen kehidupan yang teramat luas. Karena budaya adalah bagian dari kebiasaan yang dijalani oleh manusia selama atau sepanjang kehidupannya. Budaya memiliki cakupan baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif. Sifat-sifat budaya inilah, secara normatifnya disesuaikan dengan sebab dan akibat yang ditimbulkan di dalam kehidupan baik dilingkungan pribadi maupun dilingkungan yang lebih luas.
Secara umum, E.K.M Masinambow dalam artikelnya yang berjudul “Teori Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Budaya” memaparkan konsep-konsep penting dalam teori kebudayaan, seperti perbedaan antara ilmu pengetahuan budaya, ilmu sosial, dan ilmu pengetahuan alam; serta bagaimana keragaman teori budaya dan dinamikanya dari masa ke masa.
Pada prinsipnya, teori kebudayaan sebagai salah
satu bidang dalam program pascasarjana bertujuan untuk memberikan pemahaman
tentang prinsip-prinsip konseptual yang melandasi disiplin-disiplin ilmiah yang
dicakupi oleh bidang tersebut. Tujuan praktis dari teori ini tidak dapat
diprakirakan secara seksama karena terdapat sisi-antara (interface) yang
harus diteliti secara tuntas, sehingga dengan hasil penelitian itu, konsekuensi
dalam penerapan praktis dapat dikendalikan secara ketat. Maka dari itu, teori
kebudayaan yang dipaparkan Masinambow lebih bersifat akademis alih-alih
praktis.
Masinambow menegaskan bahwa kebudayaan merupakan sebuah konsep tunggal akan sebuah peradaban. Adapun dimensi peradaban yang membedakannya dengan budaya adalah: (1) adanya kehidupan kota dengan tingkat perkembangan yang lebih tinggi dibandingkan pedesaan (dalam lingkungan Eropa); (2) adanya pengendalian oleh masyarakat dari dorongan-dorongan elementer manusia dibandingkan dengan keadaan tidak terkendalinya dorongan tersebut. Peradaban menghendaki kemajuan disebarluaskan pada daerah terbelakang yang meliputi tata pergaulan sosial sesuai norma kesopanan. Selain itu, ekspansi Eropa ke negara-negara berkembang melalui perdagangan juga merupakan salah satu upaya untuk menyebarluaskan peradaban, yang dicirikan dengan adanya teknologi persenjataan, perkapalan, dan sebagainya. Berbeda dengan peradaban, kebudayaan memiliki pengertian yang lebih sempit karena hanya terikat batas-batas nasional dan dimensi individual.
Masinambow menegaskan bahwa kebudayaan merupakan sebuah konsep tunggal akan sebuah peradaban. Adapun dimensi peradaban yang membedakannya dengan budaya adalah: (1) adanya kehidupan kota dengan tingkat perkembangan yang lebih tinggi dibandingkan pedesaan (dalam lingkungan Eropa); (2) adanya pengendalian oleh masyarakat dari dorongan-dorongan elementer manusia dibandingkan dengan keadaan tidak terkendalinya dorongan tersebut. Peradaban menghendaki kemajuan disebarluaskan pada daerah terbelakang yang meliputi tata pergaulan sosial sesuai norma kesopanan. Selain itu, ekspansi Eropa ke negara-negara berkembang melalui perdagangan juga merupakan salah satu upaya untuk menyebarluaskan peradaban, yang dicirikan dengan adanya teknologi persenjataan, perkapalan, dan sebagainya. Berbeda dengan peradaban, kebudayaan memiliki pengertian yang lebih sempit karena hanya terikat batas-batas nasional dan dimensi individual.
************************
Kembali ke judul posting, untuk artikel tentang teori kebudayaan silahkan di download saja.
DOWNLOAD HERE
Pesan Mini : Berbanggalah dengan hal yang positif, bukan dengan hal yang negatif.
Kembali ke judul posting, untuk artikel tentang teori kebudayaan silahkan di download saja.
DOWNLOAD HERE
Pesan Mini : Berbanggalah dengan hal yang positif, bukan dengan hal yang negatif.
0 comments:
Post a Comment
*Sebelum pergi, Harap Tinggalkan Link dan Komentar Anda*